Berbagai
penelitian bahwa teradapat hubungan antara corak kebudayaan dan corak
kepribadian anggota-anggota masyarakat. Ada opini bahwa kebudayaan suatu bangsa
cermin kepribadian bangsa tersebut. Jika dilihat dari sisi sikap pemilik
kebudayaan tersebut, manakala pemilik kebudayaan itu menganggap segala sesuatu
yang terangkum dalam kebudayaan tersebut sebagai sesuatu yang logis, selaras,
dan serasi dengan kodrat alam, tabiat manusia, dan sebagainya.
Sifat-sifat
kepribadian yang berakar dari adat istiadat dan ajaran agama pada suatu
kelompok masyarakat dapat dikukuhkan sebagai hukum adat. Selain itu, ciri-ciri
kepribadian suatu kelompok masyarakat, juga tercermin dalam penampilan hidup
sehari-hari. Kepribadian bangsa Indonesia yang ramah tamah, suka menolong,
memiliki sifat kegotongroyongan, adalah ciri umum dari sekian banyak suku
bangsa yang berada di indonesia dan terpatri menjadi ciri khas kepribadian bangsa
Indonesia.
Berbicara tentang kebudayaan sangat erat kaitannya dengan kepribadian seseorang. Budaya dan keperibadian bagaikan dua sisi mata uang tidak bisa dipisahkan. Dimana budaya yang baik selalu mempengaruhi pribadi yang baik, kemudian budaya buruk selalu mempengaruhi pribadi yang buruk juga.
A. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Aristoteles mengatakan bahwa manusia diciptakan
sebagai makhluk monodualisme. Artinya, setiap manusia memiliki dua naluri pokok
yang bertentangan. Yang pertama adalah keinginan untuk berhubungan dengan
Khaliknya (sebagai makhluk individu), dan yang kedua adalah keinginan untuk
berhubungan dengan individu lain dalam konteks masyarakat (sebagai makhluk
sosial). Begitu juga dengan kebudayaan dan masyarakat adalah dua hal yang tidak
dapat dipisahkan dari kehidupan nyata yang selamanya merupakan dwi tunggal,
yang mana tidak ada masyarakat tanpa kebudayaan dan tidak ada kebudayaan tanpa
masyarakat.
B. UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Kebudayaan
setiap bangsa atau masyarakat terdiri dari unsur-unsur besar maupun kecil yang merupakan
bagian dari kebulatan yang berifat sebagai kesatuan. Melville J. Herskovits
melihat unsur-unsur kebudayaan atas; Alat-alat teknologi, Sistem ekonomi,
Keluarga, dan Kekuasaan politik.
Unsur-unsur
besar atau pokok dalam kebudayaan lazim disebut Cultural universal yang berarti unsur-unsur tersebut bersifat
universal, yaitu dapat dijumpai pada setiap kebudayaan manapun di dunia ini.
Unsur-unsur universal tersebut menurut C. Kluckhonn adalah:
· Peralatan dan perlengkapan hidup
manusia (pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga, alat-alat transportasi,
dan sebagainya)
· Mata pencarian hidup dan
sistem-sistem ekonomi (pertanian, peternakan, sistem produksi, sistem
distribusi dan sebagainya)
· Sistem kemasyarakatan (sistem
kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum, sistem perkawinan)
· Bahasa (lisan maupun tulisan)
· Kesenian (seni rupa, suara, gerak,
dan sebagainya)
· Sistem pengetahuan
· Religi (sistem kepercayaan) segala
bentuk aktivitas kepercayaan mulai dari percaya pada dewa, upacara keagamaan
dan lain-lain.
Menurut Ralph Linton, unsur-unsur tersebut dapat dijabarkan
kedalam unsur-unsur yang lebih kecil atau dapat disebut dengan Cultural Activity. Contoh: unsur kedua
data dijabarkan kedalam aktivitas pertanian, peternakan, produksi, distribusi.
Pertanian dapat dijabarkan menjadi aktivitas irigasi, mengolah lahan dengan
bajak, dan sistem hak milik atas tanah.
C. FUNGSI KEBUDAYAAN BAGI MASYARAKAT
fungsi kebudayaan bagi masyarakat dapat kita bagi sebagai
berikut:
- Melindungi diri dari alam
Hasil
karya manusia melahirkan tekhnologi yang mempunyai kegunaan utama di dalam
melindungi masyarakat terhadap lingkungan alamnya. Dengan tekhnologi, manusia
dapat memanfaatkan dan mengolah alam untuk kebutukan hidupnya, sehingga manisia
dapat menguasai alam.
- Mengatur tindakan manusia
Dalam
kebudayaan ada norma, aturan kaidah, dan adat istiadat yang kesemuanya itu
berfungsi untuk mengatur bagaimana manusia bertindak dan berlaku dalam pergaulan
hidup dengan anggota masyarakat lainnya. Dalam mengatur hubungan antar manusia,
kebudayaan dinamakan pula sebagai “design
for living” artinya kebudayaan adalah garis-garis pokok tentang
perikelakuan atau “blue print for
behavior”, yang menetapkan peraturan-peraturan mengenai apa yang harus
dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan.
- Sebagai wadah segenap perasaan
Kebudayaan
berfungsi sebagai wadah atau tempat mengungkapkan perasaan seseorang dalam
masyarakat ataupun untuk memuaskan keinginan, misalnya dengan adanya seni-seni
dalam masyarakat.
D. KEPRIBADIAN
1. Pengertian Kepribadian
Secara Umum
Seorang tersusun atas dasar fatalitas jasmani dan rohania,
di samping ada faktor temperamen, karakter,dan bakat fitalitas jasmani
seseorang bergantunng pada konstruksi tubuhnya yang terpengaruh oleh
factor-faktor hereditas sehingga keaadaanya dapat di katakan tetap atau konstan
dan merupakan daya hidup yang sifatnya jasmanias.
3. Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kepribadian
a)
Warisan Biologis
Warisan biologis adalah semua hal yang di terima seseorang
sebagai manusia melalui gen kedua orang tuanya atau sifat turunan dari kedua
orang tua .
Contohnya
: ayah Darwin adalah seseorang yang tidak suka banyak berbicara dan suka
berdiam diri, maka sifat itu tampa di sadari di miliki juga oleh anaknya
Samuel. Contoh lainya adalah ayah otis adalah seorang yang bentuk tubuhnya
sangat tinggi dan lebar otomatis otispun akan bertumbuh ke hal yang sama.
b)
Lingkungan Fisik
Pengaruh lingkungan atau fisik terhadap kepribadian manusia
paling sedikit di bandingkan factor- factor lainya. Lingkungan fisik tidak
mendorong terjadinya kepribadian khusus seseorang.
4. Perbedaan Pengertian Orang
Pada Zaman Duhulu Dan Orang Pada Zaman Sekarang
a)
Dulu orang percaya bahwa beberapa unsur kepribadian seperti ambisi, kejujuran,
kriminalitas, penimpanan seksual dan sebagainya, merupakan warisan dari
orangtua.
b)
Namun pada zaman sekarang orang lebih percaya beberapa pakar bahkan sifat
kepribadian di tentukan oleh pengalaman seperti kemampuan, perestasi, dan
prilaku sepenuhnya di tentukak lingkungannya.
Hal ini sangat benar karena kita melihat kondisi yang
terjadi pada zaman ini, pada umumnya orang tidak dapat melakukan segala sesuatu
dengan kepribadianya sendiri tetapi kepribadian itu sangat di pengaruhi oleh
kebudayaan
.
E. KEPRIBADIAN DAN KEBUDAYAAN
Pembentukan kepribadian individu pada umumnya dipengaruhi
oleh faktor kabudayaan, organisme biologis, lingkungan alam dan lingkungan
sosial individu.
- Faktor biologis, dapat mempengaruhi kepribadian secara langsung, misalnya seseorang yang mempunyai badan yang lemah secara fisik dapat mempunyai sifat rendah diri atau cacat fisik dan juga bisa mempengaruhi kepribadian seseorang, atau karena kesalahan hormon dalam tubuh manusia akan mempengaruhi kepribadian seseorang.
- Faktor lingkungan alam dan lingkungan sosial dalam masyarakat akan dijumpai suatu proses dimana seorang individu mendapatkan pembentukan sikap untuk berperikelakuan sesuai dengan keinginan kelompok (sosialisasi). Secara sosiologis, pembentukan kepribadian seseorang dapat diperoleh melalui proses tersebut yang dimulai sejak kelahirannya. Misalnya seseorang yang dibesarkan dalam lingkungan yang ketat aturan maka dia akan tumbuh menjadi orang yang teratur.
Terdapat lima tipe kebudayaan khusus yang mempengaruhi
bentuk kepribadian yaitu:
- Kebudayaan khusus atau dasar faktor kedaerahan. Misalnya dalam cara berdagang dan cara meminang antara orang padang dengan jawa berbeda karena pengaruh daerahnya
- Cara hidup di desa dan di kota berbeda. Anak yang dibesarkan di desa akan mempunyai sifat irit, percaya diri, sedangkan anak yang dibesarkan di kota bersifat individualistik.
- Kebudayaan khusus atau kelas sosial, orang yang memiliki materi yang lebih mempunyai gaya hidup yang berbeda dengan orang yang berkekurangan
- Kebudayaan khusus atas dasar agama, orang yang dididik oleh agama yang berbeda akan memiliki kepribadian yang berbeda pula.
- Pekerjaan atau keahlian. Misalnya kepribadian pengajar akan berbeda dengan dokter atau pengacara.
Kesimpulannya, kebudayaan diciptakan oleh manusia dalam
bermasyarakat sebagai wujud penyatuan cipta, karya dan rasa masing-masing
individu untuk membentuk nilai dan norma baru yang berlaku dalam masyarakat
itu. Kemudian nilai dan norma tersebut dipatuhi oleh setiap individu sebagai
identitas dari suatu kelompok masyarakat tertentu yang membedakan mereka dari
kelompok masyarakat lain yang memiliki nilai dan norma yang berbeda.
Sumber :