Desain Komunikasi Visual (DKV) pada
dasarnya merupakan istilah penggambaran untuk proses pengolahan media dalam
berkomunikasi mengenai pengungkapan ide atau penyampaian informasi yang bisa
terbaca atau terlihat. (Wikipedia).
Komunikasi Visual sendiri artinya
"komunikasi melalui penglihatan", yakni proses penyampaian informasi
atau pesan dengan penggunaan media penggambaran yang hanya terbaca oleh indra
penglihatan (mata).
Komunikasi visual menkombinasikan
seni, lambang, tipografi, gambar, desain grafis, ilustrasi, dan warna dalam
penyampaiannya.DKV adalah cabang ilmu desain yang mempelajari ungkapan kreatif,
teknik, dan media dengan memanfaatkan elemen-elemen visual atau rupa untuk
menyampaikan pesan.
SEJARAH DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
Pada
zaman pra-sejarah manusia talah mengenal dan mempraktekan Desain Komunikasi
Visual, seperti piktogram yang digunakan untuk menceritakan kejadian
sehari-hari pada Jaman Gua (Cave Age), bentuk lain adalah hieroglyphics
yang digunakan oleh bangsa Mesir dengan kemajuan bentuk ini beralih ke tulisan
(prasasti , buku) dan semakin kreatifitas manusia berubah menjadi hal yang
lebih menarik dan komunikatif, contohnya seni panggung dan drama; seperti
sendratari Ramayana, seni pewayangan yang masih menjadi alat komunikasi yang
sangat efektif hingga sekarang.
Desain
Komunikasi Visual berkembang pada tahun 1950-an. Pada zaman ini jika seorang
ingin menyampaika atau mempromosikan Visual dengan menggunakan jasa dari
bermacam-macam “seniman spesialis” seperti visualizers (seniman
visualisasi), typographers (penata huruf). Desainer komunikasi visual
telah menjadi bagian dari kelompok dalam industri komunikasi sampai dunia
periklanan, penerbitan majalah dan surat kabar, pemasaran dan hubungan
masyarakat (public relations).
Pada
tahun 1980-an Desain Komunikasi Visual muali populer di Indonesia yang
dikenalkan oleh desainer grafis namun juga mengurusi moving image, audio
visual, display dan pameran. Istilah desain grafis tidaklah cukup
menampung perkembangan yang sangat luas dan munculah istilah (DKV) Desain
Komunikasi Visual.
PERBEDAAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL DAN SENI MURNI
A.
Desain Komunikasi Visual :
- Menggerakkan sekelompok orang untuk menghadiri suatu acara mengikuti petunjukan, memahami peta suatu lokasi atau membeli suatu produk
- Bertujuan untuk memuaskan seseorang atau sekelompok orang
- Dapat memahami dan menginterpretasikan permintaan seseorang atau sekelompok orang ke dalam suatu karya desain
- Menghadapi lebih dari satu pengamat
B.
Seni Murni
- Ekspresi emosi dan perasaan dari seniman itu sendiri yang bertujuan untuk memuaskan diri seniman tersebut
- Pengamatnya hanya satu, yaitu seniman itu sendiri
- Informasinya bersifat emosional, yang berarti tidak harus dapat diartikan dan dibaca oleh orang lain
ELEMENT ELEMENT DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
A. Tata letak perwajahan (Layout)
Layout adalah
pengaturan yang dilakukan pada buku, majalah, atau bentuk publikasi lainnya,
sehingga teks dan ilustrasi sesuai dengan bentuk yang di harapkan. Layout juga
meliputi semua bentuk penempatan dan pengaturan untuk catatan tepi, pemberian
gambar, penempatan garis tepi, penempatan ukuran dan bentuk ilustrasi.
B. Tipografi
Seni memilih huruf,
dari ratusan jumlah rancangan atau desain jenis huruf yang tersedia,
menggabungkannya dengan jenis huruf yang berbeda, menggabungkan sejumlah kata
yang sesuai dengan ruang yang tersedia, dan menandai naskah untuk proses
typesetting, menggunakan ketebalan dan ukuran huruf yang berbeda. Tipografi
yang baik mengarah pada keterbacaan dan kemenarikan, dan desain huruf tertentu
dapat menciptakan gaya (style) dan karakter atau menjadi karakteristik subjek
yang diiklankan.
C. Ilustrasi
Ilustrasi digunakan
untuk membantu mengkomunikasikan pesan dengan tepat dan cepat serta mempertegas
sebagai terjemahan dari sebuah judul, sehingga bisa membentuk suatu suasana
penuh emosi, dari gagasan seakan-akan nyata. Ilustrasi sebagai gambaran pesan
yang tak terbaca dan bisa mengurai cerita berupa gambar dan tulisan dalam
bentuk grafis informasi yang memikat. Dengan ilustrasi, maka pesan menjadi
lebih berkesan, karena pembaca akan lebih mudah mengingat gambar daripada
kata-kata.
D. Simbolisme
Simbolisme sangat
efektif digunakan sebagai sarana informasi untuk menjembatani perbedaan bahasa
yang digunakan karena sifatnya yang universal dibanding kata-kata atau bahasa.
Bentuk yang lebihh kompleks dari simbol adalah logo. Logo merupakan
identifikasi dari sebuah perusahaan karena logo harus mampu mencerminkan citra,
tujuan, jenis, serta objektivitasnya agar berbeda dari yang lainnya. Farbey
(1997:91) mengatakan bahwa banyak iklan memiliki elemen-elemen grafis yang
tidak hanya terdapat ilustrasi, tetapi juga terdapat muatan grafis yang penting
seperti logo perusahaan atau logo merek, simbol perusahaan, atau ilustrasi
produk.
E. Warna
Warna merupakan
element penting yang dapat mempengaruhi sebuah desain. Pemilihan warna dan
pengolahan atau penggabungan satu dengan lainnya akan dapat memberikan suatu
kesan atau image yang khas dan memiliki karakter yang unik, karena setiap warna
memiliki sifat dan arti tertentu.
F. Suara
Suara merupakan
elemen pendukung yang digunakan untuk lebih menghidupkan suasana interaksi.
Dalam multimedia interaktif, suara dibedakan menjadi dua, yaitu suara utama dan
suara pendukung. Suara utama adalah suara yang mengiringi pengguna selama
interaksi berlangsung, sedang suara pendukung merupakan suara yang terdapat
pada tombol-tombol
G. Animasi
Penggunaan
unsur-unsur gerak atau disebut animasi khususnya dalam multimedia akan
menimbulkan kesan tersendiri bagi yang melihatnya. Istanto (2001:61) mengatakan
bahwa konsep dari animasi menggambarkan gerak sehingga dapat mendukung tampilan
secara lebih dinamis.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar